PEMBANGUNAN PERTANIAN KELAS B

Walaupun Indonesia saat ini sedang menuju negara maju dengan berbasis pada industri, namun sektor pertanian nampaknya tetap sangat strategis. Selama dua decade terakhir, memang kontribusi sector pertanian terhadap PDB Indonesai semakin menurun, namun hal tersebut tidak menyebabkan sector pertanian semakin berkurang peranannya.

Isu-isu strategis sector pertanian selalu muncul setiap saat seperti persoalan harga pangan yang melambung, perkembangan produksi pertanian yang fluktuatif, berkurangnya luas areal tanam komoditas pangan, konversi lahan sawah ke keperluan lain, merupakan isu-isu strategis yang seringkali muncul ke permukaan.

Di sisi lain, tenaga kerja sector pertanian juga tetap tinggi dan merupakan penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.  Hal ini mengindikasikan bahwa sector ini adalah “penyelamat ketenagakerjaan” Indonesia sampai saat ini.  Namun, mengingat kontribusi sector pertanian terhadap PDB Indonesia semakin mengecil, maka menumpuknya tenagakerja di sector pertanian berimplikasi pada kecilnya pendapatan per kapita sektor pertanian.

Memasuki millennium baru, persoalan pertanian, khususnya pangan, enerji, dan air sangat mengemuka.  Khususnya, saat terjadi kelangkaan produksi pangan dan enerji yang mendorong terjadi inflasi pada sector pertanian.  Sebagaimana diketahui, inflasi pertanian sangat berdampak langsung terhadap kesejahtaraan masyarakat kelas menengah kebawah yang tingkat ketergantungan pada pangan sangat tinggi, sementara kemampuan mencari alternative sumber pangan relatif terbatas, ditambah dengan persoalan daya beli yang juga rendah.

Dengan demikian, persoalan pembangunan pertanian nampaknya sudah menjadi persoalan yang tidak sesederhana produksi pangan, tapi berdimensi luas seperti permintaan, penawaran, kapasitas daya beli masyarakat, ekonomi makro, politik, dsb.